Kongres Perempuan Indonesia diadakan di Yogyakarta pada 22 Desember 1928, tidak lama setelah peringatan momen Sumpah Pemuda. Kongres tersebut dihadiri oleh 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Alasan diadakan Kongres ini ialah untuk menggalang persatuan antar-organisasi yang saat itu cenderung bergerak masing-masing. Pada akhirnya, kongres tersebut juga menghasilkan keputusan untuk membentuk gabungan organisasi wanita atau dikenal sebagai Perikatan Perempuan Indonesia (PPI). Saat Kongres Perempuan Indonesia ketiga yang diadakan di Bandung tahun 1938, ditetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Tetapi, terdapat momen ketika Hari Kartini tanggal 21 April akan dijadikan sebagai hari emansipasi wanita Indonesia. Hal tersebut mendapatkan protes dari banyak pihak karena Kartini dirasa hanya berjuang di daerah tertentu saja.
Akhirnya pada peringatan ke-25 Kongres Perempuan Indonesia, Hari Ibu disahkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959. Tujuan diperingatinya Hari Ibu adalah untuk menghargai dan mengenang perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Seiring perkembangan zaman, Hari Ibu tidak ditujukan untuk mengenang para pahlawan saja, melainkan sebagai momen untuk menunjukan rasa terima kasih dan kasih sayang kepada Ibu di seluruh Indonesia. Sebagai generasi masa kini, kita perlu mencontoh semangat juang mereka untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Nah, itu dia sejarah Hari Ibu Nasional tanggal 22 Desember. Semoga dengan adanya peringatan ini kita dapat senantiasa mengenang jasa pahlawan dan mencontoh semangat juangnya ya.
Jangan lupa juga jadikan momen ini untuk menunjukan rasa kasih sayang kita terhadap ibu!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤMOTHER'S DAY
The Indonesian Women's Congress was held in Yogyakarta on December 22, 1928, not long after the commemoration of the Youth Pledge moment. The congress was attended by 30 women's organizations from 12 cities in Java and Sumatra. The reason for holding this Congress was to foster unity between organizations which at that time tended to act separately. In the end, the congress also made a decision to form a combined women's organization known as the Indonesian Women's Association (PPI). When the third Indonesian Women's Congress was held in Bandung in 1938, it was decided that December 22 would be Mother's Day. However, there was a moment when Kartini's Day on April 21 will be made the day of Indonesian women's emancipation. This received protests from many parties because it was felt that Kartini was only fighting in certain areas.
Finally, on the 25th anniversary of the Indonesian Women's Congress, Mother's Day was legalized through Presidential Decree No. 316 of 1959. The purpose of celebrating Mother's Day is to appreciate and remember the struggle of women in Indonesia. Along with the times, Mother's Day is not only intended to commemorate the heroes, but as a moment to show gratitude and affection to mothers throughout Indonesia. As the current generation, we need to emulate their fighting spirit to create a just and prosperous society based on Pancasila and the 1945 Constitution.
So, that's the history of National Mother's Day on December 22. Hopefully with this commemoration we can always remember the services of heroes and emulate their fighting spirit.
Don't forget to also make this moment to show our affection for mothers!