Selamat Memperingati Hari Parlemen Indonesia !
Hari Parlemen Indonesia diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Peringatan Hari Parlemen Indonesia menandai fungsi lembaga perwakilan untuk mewadahi aspirasi masyarakat sangatlah penting. Pada awalnya Parlemen Indonesia dibentuk pada zaman penjajahan Belanda dengan nama Volksraad atau Dewan Rakyat. Fungsi Volksraad pada saat itu, untuk menampung aspirasi masyarakat dibawah penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, sebuah badan yang bisa mewakili aspirasi rakyat bernama Komite Nasional IndonesiaPusat (KNIP) dibentuk pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan tugas utama membantu Presiden. Kemudian pada tanggal 16 Oktober 1945 Mohammad Hatta mengeluarkan Maklumat Nomor X yang mengubah tugas KNIP dari pembantu Presiden menjadi Presiden, untuk menyusun Undang - Undang, serta ikut menetapkan Garis - Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Maklumat Mohammad Hatta berdasarkan pertimbangan politik Internasional agar Indonesia diakui sebagai negara demokratis yang telah memiliki aparatur lengkap. Maklumat tersebut menjadi tonggak sejarah lahirnya parlemen di Indonesia, hingga saat ini pada tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Parlemen Indonesia. Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mengatakan peringatan Hari Parlemen Nasional pada 16 Oktober dapat menjadi sebuah pijakan untuk Indonesia terus berkembang lebih baik sebagai wakil rakyat dalam mewakili kepentingan masyarakat dan bangsa untuk mencapai tujuan menjadi Indonesia Maju.
“Mari buktikan kepada dunia bahwa kita dapat berubah dari yang sebelumnya negara berkembang menjadi negara maju, dengan selalu menjalankan tugas, pokok, dan fungsi (Tupoksi) DPR RI”. Untuk itu kita harus mengenang proses Volksraad pada zaman Belanda, kemudian Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) tahun 1945, hingga akhirnya menjadi sebuah Lembaga Perwakilan Rakyat saat ini yang bernama DPR RI.
Semua pihak harus selalu mengingat peran dan jasa para pejuang Bangsa hingga akhirnya memiliki DPR RI yang berasaskan nilai-nilai Pancasila yang sangat demokratis.
Tampung Aspirasi, Wujudkan Kesejahteraan Rakyat !
ㅤㅤㅤㅤㅤIndonesian Parliament Day
Happy Indonesian Parliament Day!
Indonesian Parliament Day is celebrated every 16 October. Commemoration of Indonesian Parliament Day marks the very important function of representative institutions to accommodate people's aspirations. Initially, the Indonesian Parliament was formed during the
Dutch colonial era under the name Volksraad or Dewan Rakyat. The function of the Volksraad at that time was to accommodate the aspirations of the people under Dutch colonial rule.
After Indonesia's independence, a body that could represent the aspirations of the people named the Central Indonesian National Committee (KNIP) was formed on August 29, 1945 with the main task of assisting the President. Then on October 16, 1945 Mohammad Hatta issued Decree Number X which changed the duties of the KNIP from assistant to the President to become President, to draft laws, and to participate in establishing the Outlines of
State Policy (GBHN).
Mohammad Hatta's edict was based on international political
considerations so that Indonesia was recognized as a democratic country that already had a complete apparatus. This edict became a milestone in the history of the birth of a parliament in Indonesia, until now October 16 is celebrated as Indonesian Parliament Day. Deputy
Speaker of the House of Representatives, M. Azis Syamsuddin, said that the commemoration of National Parliament Day on October 16 could be a foothold for Indonesia to continue to develop better as a representative of the people in representing the interests of society and the nation to achieve the goal of becoming an Advanced Indonesia.
"Let's prove to the world that we can change from being a developing country to a developed country, by always carrying out the duties, principals, and functions of the DPR RI". For that we must remember the Volksraad process in the Dutch era, then the Central Indonesian National Committee (KNIP)
in 1945, until it finally became a People's Representative Institution today called the DPR RI.
All parties must always remember the role and services of the Nation's fighters to finally have a DPR RI based on the very democratic values of Pancasila.
Accommodate Aspirations, Realize People's Welfare!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar