Rock On

Senin, 25 Desember 2023

HARI NATAL NASIONAL TAHUN 2023

       Memperingati Hari Natal Tahun 2023

   Selamat Memperingati Hari Natal Nasional Tahun 2023!

   Natal serapan dari Portugis: Natal, berarti “kelahiran” adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam ibadah malam pada tanggal 24 Desember dan ibadah pagi pada tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari. Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman, dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

   Semua orang berpesta sampai kayu-kayu tersebut habis dibakar, sekitar 12 hari. Sapi dan babi disembelih sehingga mereka tidak perlu memberi makan hewan ternak selama musim dingin pertanian Di Roma yang tidak memiliki musim dingin ekstrem, mereka merayakan Saturnalia.

   Itu merupakan perayaan yang dilakukan untuk menghormati Dewa Saturnus, sang dewa pertanian. Perayaan itu digelar pada minggu menjelang titik balik matahari musim dingin dan berlanjut selama sebulan penuh. Itu merupakan masa hedonistik di mana makanan dan minuman berlimpah. Selama sebulan, budak akan menjadi tuan, para petani menguasai kota. Bisnis dan sekolah akan ditutup sehingga semua orang dapat ikut bersenang-senang.

   Selain Saturnalia, mereka juga merayakan Juvenilia, yaitu pesta untuk menghormati anak-anak Roma. Anggota kelas atas juga sering kali merayakan hari lahir Mithra, yaitu dewa matahari yang tak terkalahkan pada tanggal 25 Desember. Ulang tahun Mithra dipercaya sebagai hari yang paling sakral dalam satu tahun. Di awal tahun kekristenan, kelahiran Yesus tidak pernah dirayakan. Namun pada abad keempat, bapak gereja memutuskan melembagakan kelahiran Yesus sebagai hari libur. Tanggal kelahiran Yesus tidak disebutkan dalam Alkitab. Namun Paus Julius I memilih pada tanggal 25 Desember sebagai pesta kelahiran Yesus.

   Sehingga Natal digelar pada waktu yang sama dengan festival titik balik Matahari di musim dingin. Para pemimpin gereja mengukuhkan Natal dirayakan setiap tahun pada tanggal 25 Desember. Saat ini, perayaan Natal identik dengan bertukar hadiah, menghias pohon Natal, misa di Gereja, berbagi makanan dengan keluarga dan teman sejawat. Orang-orang akan berpesta sampai batang kayu habis, yang bisa memakan waktu hingga 12 hari. Masyarakat Nordik percaya bahwa setiap percikan api mewakili babi atau anak sapi baru yang akan lahir pada tahun yang akan datang.

   Saat itu, kebanyakan sapi disembelih sehingga mereka tidak perlu diberi makan selama musim dingin. Bagi sebagian dari mereka, hal tersebut menjadi momentum mereka menikmati persediaan daging segar dalam setahun. Mereka juga menikmati anggur dan bir yang telah difermentasi sepanjang tahun sehingga siap untuk diminum.

   Selamat Memperingati Hari Natal Nasional Tahun 2023!


       Commemorating Christmas Day 2023

   Happy National Christmas Day 2023!

   In Indonesia, we call it Natal. Natal is a Portuguese loanword: Natal, meaning “birth”, is a Christian holiday which is celebrated every year by Christians on December 25 to commemorate the birth of Jesus Christ. Christmas is celebrated in evening worship on December 24 and morning worship on December 25. Some Orthodox churches celebrate Christmas on January 6. In western traditions, Christmas celebrations also contain non-religious aspects. Some Christmas traditions originating from the West include Christmas trees, Christmas cards, exchanging gifts between friends and family members and the story of Santa Claus.

   Everyone feasts until the logs are completely burned, about 12 days. Cows and pigs were slaughtered so they didn’t have to feed livestock during the agricultural winter. In Rome, which didn’t have extreme winters, they celebrated Saturnalia.

   It is a celebration held to honor the god Saturn, the god of agriculture. The celebration is held in the week leading up to the winter solstice and continues for the entire month. It was a hedonistic time where food and drink were abundant. For a month, slaves would become masters, peasants would rule the city. Businesses and schools will be closed so everyone can join in the fun. For a month, slaves would become masters, peasants would rule the city. Businesses and schools will be closed so everyone can join in the fun.

   Apart from Saturnalia, they also celebrated Juvenilia, a party to honor the children of Rome. Members of the upper class also often celebrated the birthday of Mithra, the invincible sun god, on December 25. Mithra’s birthday is believed to be the most sacred day of the year. In the early years of Christianity, the birth of Jesus was never celebrated. But in the fourth century, the church fathers decided to institute the birth of Jesus as a holiday. The date of Jesus’ birth is not mentioned in the Bible. However, Pope Julius I chose December 25 as the feast of Jesus’ birth.

   So Christmas is held at the same time as the winter solstice festival. Church leaders confirmed that Christmas would be celebrated every year on December 25. Nowadays, Christmas celebrations are synonymous with exchanging gifts, decorating the Christmas tree, mass in church, sharing food with family and friends. People will feast until the logs run out, which can take up to 12 days. Norse people believed that each spark represented a new pig or calf that would be born in the coming year.

   Back then, most cattle were slaughtered so they didn’t need to be fed during the winter. For some of them, this is the momentum for them to enjoy a year’s supply of fresh meat. They also enjoy wine and beer that have been fermented throughout the year so they are ready to drink.

   Happy National Christmas Day 2023!


Kamis, 21 Desember 2023

HARI KORPS WANITA 2023

         Selamat Memperingati Hari Korps Wanita                            Angkatan Darat (KOWAD)

   Selamat Memperingati Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) Ke-62 Tahun 2023!

   Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) merupakan hari yang biasa diperingati sebagai hari lahir KOWAD, yaitu pada tanggal 22 Desember.

   Berdirinya KOWAD bermula dari gagasan Asisten 3 personel Kasad Kolonel Dr. Sumarno tentang penggunaan tenaga militer wanita untuk bidang-bidang penugasan tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran, dan sifat-sifat keibuan yang menjadi kodrat wanita untuk lebih mencapai afiliasi organisasi yang disampaikannya pada tahun 1959.

   Tepatnya, gagasan tersebut disampaikan dalam Musyawarah Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tanggal 29 September 1959. Gagasan untuk menggunakan tenaga wanita dalam organisasi Angkatan Darat tersebut ternyata disetujui oleh pimpinan TNI Angkatan Darat (TNI AD) saat itu, yaitu Letjen A.H. Nasution.

   Untuk merealisasikan rencana tersebut, maka dibentuklah Panitia Penasihat pembentukan KOWAD berdasarkan Surat Keputusan Menpangad Nomor: Kpts/381/3/1960 tanggal 23 Maret 1960. Mulai tanggal 1 Februari 1960, diperbantukan 5 orang tenaga sipil dari beberapa Departemen sebagai Tenaga Inti KOWAD sebagai tenaga pemikir dan perencana sekaligus pelaksana yang langsung menangani yaitu Ibu D. Bunakim dari Dep. PDK bagian Pendidikan Masyarakat, Ibu Eni Karim dari Departemen Sosial, Ibu R. Tambunan dari Departemen PDK bagian Kewanitaan, Ibu Otti Adam dari Direktorat Kesehatan, dan Ibu Mulyati dari Departemen Hankam. Untuk melengkapi pengetahuan kemiliteran mereka juga diharuskan mengikuti kursus kemiliteran lalu diangkat menjadi Kapten Tituler.

   Selanjutnya tenaga inti KOWAD mengajukan konsep Lahirnya Kowad kepada pimpinan Angkatan Darat yang disahkan dengan Surat Keputusan Menpangad Nomor Kpts-1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960 dan Kpts-1047/8/1962 tanggal 8 Agustus 1962 dan ditetapkan tanggal 22 Desember 1961 sebagai tanggal lahirnya Korps Wanita Angkatan Darat. Meskipun KOWAD resmi berdiri pada tanggal 21 Desember 1960, namun Hari KOWAD ditetapkan pada tanggal 22 Desember.

   Hal ini karena pada tanggal 22 Desember 1938 dilangsungkan Kongres Wanita Pertama yang dikenal Hari Ibu, karena Hari Ibu adalah kehormatan bagi ibu Indonesia sebagai ibu keluarga, ibu masyarakat dan ibu bangsa, maka lahirnya Kowad diharapkan sebagai kebanggaan kaum ibu.

   Selamat Memperingati Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) Ke-62 Tahun 2023.

   “Bukan Mawar Penghias Taman Tetapi Melati Pagar Bangsa.”




        Happy Commemoration of Army Women’s 
                          Corps Day (KOWAD)

   Happy 62nd Army Women’s Corps Day (KOWAD) 2023!

   Army Women’s Corps Day (KOWAD) is a day commonly commemorated as the birthday of KOWAD, on December 22.

   The establishment of KOWAD stems from the idea of the 3rd Assistant of the Head of Army Personnel Colonel Dr. Sumarno about the use of female military personnel for certain areas of assignment that require accuracy, perseverance, patience, and motherly traits that are the nature of women to further achieve organizational affiliation which he conveyed in 1959.

   To be precise, the idea was presented at the Conference of the Indonesian Women’s Congress (KOWANI) on September 29, 1959. The idea to use women’s power in the Army organization was approved by the leadership of the Indonesian Army (TNI AD) at that time, namely Lieutenant General A.H. Nasution.

   To realize the plan, an Advisory Committee for the establishment of KOWAD was formed based on the Decree of the Menpangad Number: Kpts/381/3/1960 dated 23 March 1960. Starting 1 February 1960, 5 civilians from several Departments were assigned as KOWAD Core Personnel as thinkers and planners as well as direct executors, namely Mrs. D. Bunakim from Dep. D. Bunakim from the Department of Community Education, Mrs. Eni Karim from the Department of Social Affairs, Mrs. R. Tambunan from the Department of Women’s Affairs, Mrs. Otti Adam from the Directorate of Health, and Mrs. Mulyati from the Department of Hankam. To complete their military knowledge, they were also required to attend a military course then was appointed as Captain Titular.

   Furthermore, the KOWAD core force proposed the concept of the Birth of Kowad to the Army leadership which was approved by the Decree of the Menpangad Number Kpts1056/12/1960 dated December 21, 1960 and Kpts-1047/8/1962 dated August 8, 1962 and set December 22, 1961 as the date of birth of the Army Women’s Corps. Although KOWAD was officially established on December 21, 1960, KOWAD Day was established on December 22.

    This is because on December 22, 1938 the First Women’s Congress was held which is known as Mother’s Day, because Mother’s Day is an honor for Indonesian mothers as mothers of families, mothers of society and mothers of the nation, so the birth of Kowad is expected to be the pride of mothers.

   Congratulations on commemorating the 62nd Army Women’s Corps (KOWAD) Day in 2023

   “Not Roses to Decorate the Garden but Jasmine to Fence the Nation.”


Selasa, 14 November 2023

HARI BRIMOB

         Selamat Memperingati Hari Brigade Mobil (Brimob)


   Selamat Memperingati Hari Brigade Mobil (Brimob)!


   Tanggal 14 November diperingati sebagai hari jadi Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. Cikal bakal Brimob telah berdiri sejak zaman penjajahan Jepang. Brimob ikut andil dalam merebut kemerdekaan, bahkan punya peran besar dalam melawan pemberontakan pada masa awal berdirinya Republik Indonesia.

   Sejarah Berdirinya Brimob: Sejarah Brimob berawal saat Jepang melakukan invasi dan mulai menduduki Indonesia pada tahun 1942. Sekitar 2 bulan menjajah, Jepang mulai mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya. Hal ini lantas memaksa Jepang untuk mengubah strategi perangnya. Maka dalam kurun waktu tahun 1943-1944, Jepang secara intensif membentuk sejumlah organisasi militer untuk memenuhi kebutuhan tenaga bantu pasukan mereka. Karena kondisi yang terus terdesak, pemerintah militer Jepang membutuhkan tenaga cadangan polisi yang dapat bergerak cepat atau memiliki mobilitas tinggi. Bahkan jika diperlukan, cadangan polisi ini diharapkan bisa menjadi tenaga tempur bagi Jepang.

   Dari sinilah lahir satuan polisi khusus yang disebut dengan Tokubetsu Keisatsu Tai yang beranggotakan polisi muda. Tidak seperti polisi biasa, kesatuan ini memiliki persenjataan yang lebih lengkap. Calon anggotanya pun memperoleh pendidikan dan latihan militer intensif dari tentara Jepang. Tokubetsu Keisatsu Tai bisa dibilang merupakan pasukan polisi yang memiliki disiplin tinggi, sangat terlatih, dan terorganisasi dengan rapi. Dalam buku Java in a Time of Revolution : Occupation and Resistance, 1944-1946, Benedict Anderson menyebut satuan ini dengan istilah Special Police Force atau Polisi Istimewa.

   Tokubetsu Keisatsu Tai didirikan di setiap Karesidenan di Jawa, Madura, dan Sumatera. Pada akhir 1944, di setiap karesidenan dibentuk satuan Tokubetsu Keisatsu Tai dengan kekuatan satu Kompi beranggotakan 60-200 orang, atau tergantung situasi wilayah saat itu. Kompi tersebut berada di bawah kekuasaan Polisi Karesidenan dan komandan Kompi biasanya berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu). Selepas Jepang menyerah kepada sekutu, semua satuan militer bentukan Jepang di Indonesia kemudian dibubarkan. Akan tetapi, Tokubetsu Keisatsu Tai tetap ada dan jadi satu-satunya kesatuan yang masih diperbolehkan memegang senjata. Para anggota Tokubetsu Keisatsu Tai kemudian bekerja sama dengan seluruh rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

   Satuan polisi ini juga berperan besar dalam perebutan senjata. Mereka melakukan pembukaan gudang senjata secara paksa dan membagi-bagikan senjata tersebut pada para penjuang, termasuk pada mantan anggota organisasi militer yang dibubarkan. Pada tanggal 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tk. I. Mohammad Jasin membacakan teks Proklamasi dari pasukan Polisi Istimewa. Proklamasi tersebut berisi pernyataan resmi bahwa Tokubetsu Keisatsu Tai telah menjadi Polisi Republik Indonesia dan akan bersatu dengan rakyat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Polisi Istimewa atau Tokubetsu Keisatsu Tai inilah yang menjadi cikal bakal Kepolisian Negara Republik Indonesia. Setelah itu, Polisi Istimewa memperbanyak dan menyebarluaskan teks Proklamasi Kepolisian dengan menempelkannya di tempat-tempat ramai bersama dengan teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Polisi Istimewa kemudian mengganti pimpinannya yang dari Jepang, yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto. Kepemimpinan pun beralih ke tangan Inspektur Polisi Tk. I Mohammad Jasin.

   Polisi Istimewa terus berkiprah di garda terdepan dalam upaya perebutan fasilitas militer dan tempat-tempat strategis di Pulau Jawa dan Sumatera. Setahun lebih setelah Proklamasi Kepolisian, tepatnya pada tanggal 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa, dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi satu dan berubah menjadi Mobile Brigade (Mobrig) atau yang sekarang dikenal dengan Brigade Mobile (Brimob). Sejak saat itulah tanggal 14 November selalu diperingati sebagai hari jadi Brimob.

       Selamat Memperingati Hari Brigade Mobil (Brimob) ke -78!

   Ini adalah perjalanan yang panjang untuk menjaga Kesatuan Republik Indonesia.



       Happy Mobile Brigade Day (Brimob)

   Happy Mobile Brigade Day (Brimob)!


   November 14 is celebrated as the anniversary of the Police Mobile Brigade Corps (Brimob). The forerunner of Brimob has been established since the Japanese colonial era. Brimob took part in winning independence, and even played a major role in fighting rebellion in the early days of the Republic of Indonesia.

   History of Brimob: The history of Brimob began when Japan invaded and began occupying Indonesia in 1942. About 2 months into the occupation, Japan began to experience defeat in the Greater East Asia war. This then forced Japan to change its war strategy. So in the period 1943-1944, Japan intensively formed a number of military organizations to meet the needs of their auxiliary forces. Because conditions continued to be pressed, the Japanese military government needed a police reserve force that could move quickly or have high mobility. Even if needed, these police reserves were expected to become combat power for Japan.

   From here, a special police unit called Tokubetsu Keisatsu Tai was born, which consisted of young policemen. Unlike ordinary police, this unit has more complete weaponry. Prospective members also received intensive military education and training from the Japanese army. Tokubetsu Keisatsu Tai was a highly disciplined, highly trained and well-organized police force.In the book Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944-1946, Benedict Anderson calls this unit the Special Police Force.

   Tokubetsu Keisatsu Tai was established in every Karesidenan in Java, Madura and Sumatra. By the end of 1944, a Tokubetsu Keisatsu Tai unit was established in each Karesidenan with a company of 60-200 members, or depending on the situation in the region at the time. The company was under the authority of the Karesidenan Police and the company commander usually held the rank of Itto Keibu (First Lieutenant). After Japan surrendered to the Allies, all Japanese military units in Indonesia were disbanded. However, Tokubetsu Keisatsu Tai remained and was the only unit that was still allowed to hold weapons. The members of Tokubetsu Keisatsu Tai then worked together with all the people to defend independence.

   This police unit also played a major role in the seizure of weapons. They forcibly opened the arsenal and distributed the weapons to the fighters, including to former members of disbanded military organizations. On August 21, 1945, Police Inspector Tk. I. Mohammad Jasin read out the text of the Proclamation from the Special Police Force. The proclamation contained an official statement that Tokubetsu Keisatsu Tai had become the Indonesian Republican Police and would unite with the people to fight for independence. The Special Police or Tokubetsu Keisatsu Tai was the forerunner of the Indonesian National Police. After that, the Special Police reproduced and disseminated the text of the Police Proclamation by posting it in crowded places along with the text of the Proclamation of Independence. The Special Police then replaced its Japanese leaders, namely Sidookan Takata and Fuko Sidookan Nishimoto. The leadership passed into the hands of Police Inspector Tk. I Mohammad Jasin.

   The Special Police continued to be at the forefront of efforts to seize military facilities and strategic locations in Java and Sumatra. A little over a year after the Police Proclamation, on November 14, 1946, all of the Special Police were united. Were merged into one and turned into Mobile Brigade (Mobrig) or what is now known as Mobil Brigade (Brimob). Since then, November 14 has always been commemorated as Brimob’s anniversary.

   Happy 78th Mobile Brigade (Brimob) Day!

   This is a long journey to maintain the unity of the Republic of Indonesia.

Jumat, 10 November 2023

MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN

             Memperingati Hari Pahlawan


   Selamat memperingati Hari Pahlawan!


   Pada 10 November merupakan Hari Pahlawan Nasional yang setiap tahunnya diperingati oleh bangsa Indonesia, hal ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Keputusan tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 november 1945 di Surabaya, Tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris, pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.


   Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945. Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert.


   Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.


   Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945 selama lebih kurang tiga minggu lamanya, medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.


   Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur, banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.


   Selamat Memperingati Hari Pahlawan Ke-78 Tahun 2023! 

   Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan. 




             Commemorating Heroes' Day


   Happy Heroes' Day!


   November 10 is National Heroes' Day which is commemorated every year by the Indonesian people, based on Presidential Decree No. 316 of 1959 concerning National Days that are Not Holidays and signed by President Soekarno. This decision was to commemorate the services of the heroes and the tragedy on 10 November 1945 in Surabaya. On 10 November 1945 there was a battle in Surabaya which was a major battle between the Indonesian army and British troops. This battle was the first war between Indonesian troops and foreign troops after the Proclamation of Indonesian Independence. and one of the biggest and toughest battles in the history of the Indonesian National Revolution which became a national symbol of Indonesia's resistance to colonialism. After the ceasefire between the Indonesian and British troops was signed on 29 October 1945, the situation gradually eased.


   Even so, armed clashes still occurred between the people and British troops in Surabaya. These clashes culminated in the murder of Brigadier General Mallaby (Leader of the British Army for East Java) on 30 October 1945. The death of General Mallaby caused the British to become angry with the Indonesians and resulted in the decision to replace Mallaby, namely Major General Eric Carden Robert.


   Mansergh issued an Ultimatum of 10 November 1945 which asked the Indonesians to hand over their weapons and stop resistance to the AFNEI army and the NICA administration as well as threats to attack the city of Surabaya from land, sea and air if the Indonesian people did not obey British orders.


   They also issued instructions stating that all leaders of the Indonesian nation and youth in Surabaya had to come no later than 10 November 1945 at 06.00 am at the designated place. However, this ultimatum was not obeyed by the people of Surabaya, so the very terrible Surabaya battle took place on 10 November 1945, lasting approximately three weeks. The Surabaya battlefield later received the nickname "hell" because the losses caused were not small.


   The fighting resulted in around 20.000 Surabaya people becoming victims, most of whom were civilians. Apart from that, it is estimated that 150.000 people were forced to leave the city of Surabaya and it was recorded that around 1.600 British soldiers were killed, missing and injured as well as dozens of war equipment damaged and destroyed. The number of fighters who died and the people who became victims at that time and the burning spirit of never giving up shown by the people. Surabaya, made England feel like it was roasting in hell and made the city of Surabaya later remembered as a city of heroes.


   Happy Commemoration of the 78th Heroes' Day in 2023!


   The Spirit of Heroes for the Future of the Nation in Fighting Poverty and Ignorance.


Minggu, 15 Oktober 2023

HARI HAK ASASI BINATANG

                   Hari Hak Asasi Binatang

   Selamat Memperingati Hari Hak Asasi Binatang!

   Sama seperti manusia, binatang juga memiliki hak asasi. Mereka adalah makhluk hidup yang merasakan dan memiliki keberadaan penting di Bumi. Konsep hak asasi binatang ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran akan perlakuan buruk dan penyalahgunaan terhadap binatang. Sejak saat itu, setiap tahun pada tanggal 15 Oktober, Hari Hak Asasi Binatang diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak binatang dan menyebarluaskan kesejahteraan mereka sebagai upaya dalam memajukan perlindungan dan penghargaan terhadap makhluk-makhluk hidup selain manusia di seluruh dunia.

   Sejarah Hari Hak Asasi Binatang: Negara-negara di seluruh dunia telah menetapkan undang-undang untuk melindungi hewan dari perlakuan yang kejam dan penyalahgunaan. Di Indonesia, hak asasi binatang diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 302 dan Undang – Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi binatang dari kekejaman dan penyalahgunaan, serta memastikan kesejahteraan mereka.

   Beberapa Hak Binatang yang tercantum undang – undang ini meliputi: 
 • Hak untuk hidup dalam lingkungan yang sesuai
• Hak untuk menerima makanan dan air yang cukup
• Hak untuk menerima perawatan medis ketika diperlukan
• Hak untuk bebas dari kekerasan fisik dan mental
• Hak untuk mengekspresikan perilaku alami

   Selain itu, setiap hewan memiliki lima hak asasi, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ke tidak nyamanan penganiayaan, dan penyalahgunaan, bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit, bebas dari rasa takut dan tertekan, serta bebas mengekspresikan perilaku alami. Namun, hingga saat ini masih terdapat banyak kasus kekejaman terhadap binatang yang terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia.

   Menurut laman resmi World Animal Foundation, setiap tahunnya, lebih dari 6,5 juta hewan masuk ke tempat penampungan hewan yang disebabkan karena kekerasan dan penelantaran oleh pemiliknya. Di Indonesia sendiri, kasus kekejaman terhadap binatang sering dijumpai di media sosial. Indonesia bahkan menjadi negara yang paling banyak mengunggah konten kekejaman terhadap hewan di media sosial. Penting untuk diingat bahwa binatang adalah makhluk yang merasakan dan layak diperlakukan dengan rasa hormat dan kasih sayang.

    Pada hari ini, orang-orang didorong untuk mengambil tindakan untuk melindungi hak-hak binatang, seperti menjadi relawan di tempat penampungan binatang, mendonasikan untuk organisasi kesejahteraan binatang, atau hanya menyebarkan kesadaran tentang masalah hak – hak binatang. Hal yang penting untuk disadari, binatang adalah makhluk yang mampu merasakan dan berhak mendapatkan perlakuan baik dan kasih sayang. Hari ini menjadi ajang untuk melindungi hak-hak binatang, seperti menjadi relawan di tempat penampungan binatang, mendonasikan untuk organisasi kesejahteraan binatang, ataupun sebatas menyebarkan kesadaran tentang masalah hak-hak binatang.

   Selamat Memperingati Hari Hak Asasi Binatang!



                       Animal Rights Day

    Happy Animal Rights Day!

   Just like humans, animals also have human rights. They are living beings who feel and have an important existence on Earth. This concept of animal rights emerged in response to concerns about ill-treatment and abuse of animals. Since then, every year on October 15, Animal Rights Day is observed to raise awareness of animal rights and disseminate their welfare in an effort to promote the protection and respect of non-human beings around the world.

   History of Animal Rights Day: Countries around the world have enacted laws to protect animals from cruel treatment and abuse. In Indonesia, animal rights are regulated in Article 302 of the Criminal Code (KUHP) and Law Number 18 of 2009 concerning Livestock and Animal Health. These laws aim to protect animals from cruelty and abuse, as well as ensure their welfare.

   Some of the Animal Rights listed in this law include:
• The right to live in an appropriate environment
• The right to receive adequate food and water
• The right to receive medical care when necessary
• The right to be free from physical and mental violence
• The right to express natural behavior

   In addition, each animal has five human rights: freedom from hunger and thirst, freedom from discomfort, persecution, and abuse, freedom from pain, injury, and disease, freedom from fear and distress, and freedom to express natural behavior. However, until now there are still many cases of animal cruelty that occur in Indonesia and around the world.

   According to the official website of the World Animal Foundation, every year, more than 6.5 million animals enter animal shelters due to violence and neglect by their owners. In Indonesia itself, cases of animal cruelty are often found on social media. Indonesia is even the country that uploads the most animal cruelty content on social media. It is important to remember that animals are creatures that feel and deserve to be treated with respect and affection.

   On this day, people are encouraged to take action to protect animal rights, such as volunteering at animal shelters, donating to animal welfare organizations, or simply spreading awareness about animal rights issues. It is important to realize, animals are creatures that are able to feel and deserve good treatment and affection. This day is a place to protect animal rights, such as volunteering at animal shelters, donating to animal welfare organizations, or simply spreading awareness about animal rights issues.

   Happy Animal Rights Day!

Kamis, 28 September 2023

MEMPERINGATI HARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 12 RABIUL-AWWAL 1445 HIJRIAH

          Memperingati Hari Maulid Nabi         Muhammad SAW 12 Rabiul-Awwal 1445   Hijriah

   Selamat Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW

   Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

   Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW diyakini telah dikenal sejak tahun kedua hijriah. Namun, ada juga yang meyakininya telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid Nabi SAW sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah. Catatan tersebut juga merujuk pada kitab “Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa” karangan Nuruddin.

   Seorang Jenderal dan pejuang muslim asal Kurdi bernama Salahuddin Ayyubi ingin merayakan maulid Nabi menjadi tradisi bagi umat islam di seluruh dunia. Namun, gagasan Salahuddin ditentang oleh banyak ulama, Akan tetapi Salahuddin menegaskan bahwa perayaan maulid Nabi hanyalah kegiatan menyemarakkan syiar agama. Maka pada bulan Dzulhijjah yang bertepatan dengan bulan ibadah haji, Salahuddin yang pada saat itu sebagai penguasa Haramain mengeluarkan instruksi kepada seluruh jamaah haji agar segera mensosialisasikan kepada masyarakat islam yang berada di kampung halamannya untuk merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

   Akhirnya pada tahun 580 Hijriah atau 1184 Masehi bertepatan tanggal 12 Rabiul-Awwal dirayakannya Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam. Pada saat itu Salahuddin mengadakan sayembara penulisan sejarah Nabi dan dimenangkan oleh Syeikh Al-Barzanji. Sejak saat itu maulid nabi dirayakan di seluruh dunia.

   Selamat Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul-Awwal 1445 Hijriah!

        Commemorating the Birthday of the    Prophet Muhammad (SAW) 12 Rabiul-Awwal 1445 Hijriah

   Happy Commemoration of the Birthday of the Prophet

   Muhammad SAW Maulid Nabi is the commemoration of the birthday of the Prophet Muhammad, which in Indonesia is celebrated on every 12th of Rabiul Awal in the Hijri calendar. The word maulid or milad in Arabic means day of birth. The celebration of the Prophet’s birthday is a tradition that developed in the Islamic community long after the Prophet Muhammad died. In substance, this commemoration is an expression of joy and respect for the Prophet Muhammad.

   The commemoration of the birthday of the Prophet Muhammad is believed to have been known since the second year of hijri. However, there are also those who believe it has existed since the time of the Prophet Muhammad. The celebration of the Prophet’s maulid has been carried out by the Muslim community since the second year of Ilijri. The record also refers to the book “Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa” by Nuruddin. 

  A Kurdish general and Muslim fighter named Salahuddin Ayyubi wanted to celebrate the Prophet’s birthday as a tradition for Muslims around the world. However, Salahuddin’s idea was opposed by many scholars, but Salahuddin emphasized that the celebration of the Prophet’s maulid was only an activity to enliven the religious syiar. So in the month of Dhul Hijjah which coincides with the month of Hajj. Salahuddin, who at that time was the ruler of Haramain, issued instructions to all pilgrims to immediately socialize to the Islamic community in their hometowns to celebrate the birthday of the Prophet Muhammad. 

   Finally, in 580 Hijri or 1184 AD, coinciding with the 12th of Rabiul-Awwal, the Maulid of the Prophet was celebrated with various activities that aroused the enthusiasm of Muslims. At that time Salahuddin held a competition to write the history of the Prophet and was won by Sheikh Al-Barzanji. Since then, the Prophet’s birthday has been celebrated all over the world. 

   Happy Birthday to the Prophet Muhammad (PBUH) 12 Rabiul-Awwal 1445 Hijri!







Sabtu, 09 September 2023

HARI OLAHRAGA NASIONAL

                  Hari Olahraga Nasional

   Selamat Memperingati Hari Olahraga Nasional!

   Penetapan Hari Olahraga Nasional tidak luput dari momen Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta pada 9-12 September 1948 silam. Tujuan peringatan Haornas sendiri untuk meningkatkan rasa sportivitas di tanah air. Dikutip dari laman Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara, kala itu PON digelar pada tahun 1948 karena atlet-atlet Indonesia tidak dapat turut serta dalam kompetisi olahraga dunia Olimpiade XIV/1948 di kota London, Inggris.

   Alasannya karena kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia belum diakui oleh dunia serta paspor Indonesia juga tidak diakui oleh pemerintah Inggris. Namun, mereka dapat berpartisipasi dengan menggunakan paspor Belanda. Meski begitu, putra-putri Indonesia hanya ingin hadir sebagai perwakilan Indonesia. Penolakan pada kompetisi dunia membuat Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) memutuskan untuk menyelenggarakan kompetisi dalam negeri dengan nama Pekan Olahraga Nasional atau PON.

   PON menjadi bukti untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sanggup mengadakan acara olahraga berskala nasional. Pada saat itu, PON disambut dengan antusias oleh para atlet Indonesia. Hal itu terbukti dengan banyaknya atlet Indonesia yang hadir. Sebanyak 600 atlet mengikuti kompetisi PON dan bertanding pada 9 cabang olahraga untuk memperebutkan 108 medali. Adanya PON pada tanggal 9-12 September 1948 menjadi peringatan Hari Olahraga Nasional oleh masyarakat Indonesia. PON I disambut antusias oleh para atlet Indonesia.

   Hal tersebut terlihat dari banyaknya para atlet Indonesia sebanyak 600 atlet yang mengikuti kompetisi tersebut, dengan bertanding pada 9 cabang olahraga untuk merebutkan 108 mendali. Dengan diadakan PON I pada tanggal 9 – 12 September 1948 sebagai tanggal peringatan Hari Olahraga Nasional oleh masyarakat Indonesia. Selama penyelenggaraannya hingga saat ini, PON telah diselenggarakan sebanyak 19 kali. Namun, pada tahun 1965 kompetisi olahraga tersebut gagal diselenggarakan karena terjadinya peristiwa G30S PKI. Jadi bisa dikatakan jika PON baru diselenggarakan sebanyak 18 kali.

   PON I digelar karena pada tahun 1948 atlet-atlet Indonesia tidak bisa mengikuti kompetisi olahraga dunia Olimpiade XIV/1948 di kota London, Inggris. Hal ini disebabkan pada saat itu kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia belum diperoleh pengakuannya oleh dunia serta paspor Indonesia pun juga tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, namun mereka bisa berpartisipasi dengan ajang kompetisi dunia tersebut jika menggunakan paspor Belanda. Meskipun demikian, putra-putri Tanah Air hanya mau hadir di ajang tersebut sebagai perwakilan Indonesia.

   Penolakan tersebut membuat Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) memutuskan untuk menyelenggarakan kompetisi dalam negeri yang diberi nama Pekan Olahraga Nasional. Hal ini sebagai bukti untuk menunjukkan kepada mata dunia bahwa pada saat itu bangsa Indonesia sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

   Selamat Memperingati Hari Olahraga Nasional!

                     National Sports Day

   Happy Commemorating National Sports Day!

   The establishment of the National Sports Day did not escape the moment of the first National Sports Week (PON) in Surakarta on 9-12 September 1948. The purpose of the Haornas commemoration itself is to increase a sense of sportsmanship in the country. Quoted from the website of the North Sumatra Province Youth and Sports Office, at that time PON was held in 1948 because Indonesian athletes could not participate in world sports competitions at the XIV/1948 Olympics in London, England.

   The reason is because Indonesia’s independence and sovereignty have not been recognized by the world and Indonesian passports are also not recognized by the British government. However, they can participate using a Dutch passport. Even so, Indonesian sons and daughters only wanted to attend as representatives of Indonesia. The rejection of world competition made the Republic of Indonesia Sports Association (PORI) decide to hold a domestic competition called the National Sports Week or PON.

   PON is proof to show the world that Indonesia is capable of holding national-scale sporting events. At that time, PON was enthusiastically welcomed by Indonesian athletes. This was proven by the many Indonesian athletes who attended. As many as 600 athletes took part in PON competitions and competed in 9 sports to fight for 108 medals. The existence of PON on 9-12 September 1948 was a commemoration of National Sports Day by the Indonesian people. PON I was enthusiastically welcomed by Indonesian athletes.

   This can be seen from the number of Indonesian athletes as many as 600 athletes who took part in the competition, by competing in 9 sports to win 108 medals. By holding PON I on 9-12 September 1948 as the date of commemoration of National Sports Day by the people of Indonesia. During its implementation until now, PON has been held 19 times. However, in 1965 the sports competition failed to be held due to the G30S PKI incident. So it can be said that PON has only been held 18 times.

   PON I was held because in 1948 Indonesian athletes could not take part in the world sports competition at the XIV/1948 Olympics in London, England. This was because at that time Indonesia’s independence and sovereignty had not yet been recognized by the world and Indonesian passports were also not recognized by the British Government, but they could participate in the world competition if they used a Dutch passport. Even so, the sons and daughters of the country only wanted to attend the event as representatives of Indonesia.

   This rejection made the Indonesian Sports Association (PORI) decide to hold a domestic competition called the National Sports Week. This is proof to show the eyes of the world that at that time the Indonesian people were capable of holding sporting events on a national scale.

    Happy Commemorating National Sports Day!

Kamis, 17 Agustus 2023

HARI KEMERDEKAAN INDONESIA 2023

               Hari Kemerdekaan Indonesia

   Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia!

   Tanggal 17 Agustus menjadi hari paling bersejarah bagi kemerdekaan Negara Indonesia. Sejarah rangkaian peristiwa 17 Agustus 1945 menjadi titik akhir masa penjajahan di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 tepatnya pukul 10.00 WIB proklamasi kemerdekaan RI dibacakan oleh Ir Soekarno didampingi Mohammad Hatta. Tentunya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada saat itu tak datang begitu saja, terdapat serangkaian peristiwa yang melibatkan perjuangan para pemimpin dan tokoh pemuda.

   Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI Melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), proklamasi kemerdekaan RI diawali dari kekalahan Jepang dalam perang dunia kedua. Hal itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima, Jepang oleh Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945. Tiga hari kemudian, Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Peristiwa ini memaksa Kaisar Jepang Hirohito menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya pada 15 Agustus 1945. Kabar tersebut kemudian beredar dari siaran radio.

    Golongan muda kemudian mendesak Soekarno dan Hatta memanfaatkan situasi tersebut dengan menyatakan proklamasi. Namun dwitunggal Soekarno dan Hatta menolak karena belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Jepang. Pada tanggal 10 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta didampingi Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi mengumumkan jika Jepang sudah berada di ambang kekalahan. Pemerintah Jepang menyatakan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari. Sepulang dari Dalat, Soekarno dan Hatta diamankan para pemuda di bawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana pada 16 Agustus 1945.

   Ibu Fatmawati dan Guntur (anak Soekarno yang masih berusia 9 bulan) turut dibawa ke Rengasdengklok dengan harapan dwitunggal segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun sepanjang hari 16 Agustus 1945 itu tidak tercapai kesepakatan apapun.

   Ahmad Soebardjo lalu datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal Akhirnya mereka bersedia dengan jaminan oleh Soebardjo bahwa proklamasi akan terjadi esok hari. Malam itu juga, rombongan berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori Nomor 1 untuk membahas masalah tersebut.

   Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia.

             Indonesian Independence day

   Happy Commemorating Indonesian Independence Day!

   August 17th is the most historic day for the independence of the State of Indonesia. The history of the series of events on 17 August 1945 became the end point of the colonial period in Indonesia. On August 17, 1945, at 10.00 WIB, the proclamation of Indonesian independence was read by Ir Soekarno accompanied by Mohammad Hatta. Of course the proclamation of Indonesian independence at that time did not come just like that, there were a series of events that involved the struggles of youth leaders and figures.

   History of the Proclamation of Indonesian Independence Launching from the official website of the Ministry of Education and Culture (Kemendikbud), the proclamation of Indonesian independence began with Japan’s defeat in the second world war. This was marked by the dropping of an atomic bomb on Hiroshima City, Japan by the United States on August 6, 1945. Three days later, the United States again dropped a second atomic bomb dropped on Nagasaki on August 9, 1945. This event forced Japanese Emperor Hirohito to surrender to America Union and its allies on August 15, 1945. The news was then circulated from radio broadcasts.

   The younger group then urged Soekarno and Hatta to take advantage of the situation by declaring a proclamation. However, the dual Sukarno and Hatta refused because there was no official statement from the Japanese government. On August 10, 1945, Soekarno and Hatta accompanied by Radjiman Wedyodiningrat were flown to Dalat, Vietnam to meet with Marshal Terauchi. On August 12, 1945, Marshal Terauchi announced that Japan was on the verge of defeat. The Japanese government declared that it would immediately grant independence to Indonesia and the proclamation of independence could be carried out in a few days. After returning from Dalat, Soekarno and Hatta were arrested by youths under the leadership of Sukarni, Chairul Saleh, and Wikana on August 16, 1945.

   Mother Fatmawati and Guntur (Soekarno’s 9-month-old child) were also taken to Rengasdengklok with the hope that the dwitunggal would soon proclaim Indonesian independence. However, during the day of August 16, 1945, no agreement was reached.

   Ahmad Soebardjo then came and tried to persuade the youths to renounce the duality. Finally, they agreed with Soebardjo’s guarantee that the proclamation would take place the next day. That same night, the delegation left for Jakarta, heading to Admiral Maeda’s house at Meiji Dori No. 1 to discuss the matter.

   Happy Commemorating the 78th Birthday of the Republic of Indonesia.

Senin, 14 Agustus 2023

HARI PRAMUKA 2023

              Memperingati Hari Pramuka


   Selamat memperingati hari Pramuka!

   Hari Pramuka ialah hari yang diperingati sebagai hari lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Hari Pramuka yang ditetapkan pada tanggal 14 Agustus itu berdasarkan pada sejarah lahirnya gerakan kepramukaan di Indonesia. Hari Pramuka atau Hari Pramuka Nasional ialah hari yang diperingati sebagai hari lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia itu berdasarkan adanya Kepanduan Nasional yang telah ada sejak 1923. Namun, Gerakan Pramuka Indonesia mulai diresmikan pada 14 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno.

   Sejarah Hari Pramuka di Indonesia: Pada 1923, gerakan kepanduan nasional mulanya ditandai dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung serta Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia. Kemudian pada 1936, kedua gerakan itu melebur menjadi satu menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

   Gerakan kepanduan nasional mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sampai pada akhirnya setelah masa kemerdekaan gerakan kepramukaan di Indonesia mulai diresmikan. Pada 14 Agustus 1961 dilaksanakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh. Hal itu untuk meresmikan Gerakan Pramuka di Indonesia sekaligus diperkenalkan pula istilah Pramuka untuk pertama kalinya oleh Sultan Hamengkubuwono IX.

   Peristiwa itu merupakan peristiwa sejarah lahirnya Hari Pramuka di Indonesia dan dikenal dengan nama Hari Pramuka atau Hari Pramuka Nasional. Kini setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional.

   Selamat Memperingati Hari Pramuka ke 62 Tahun 2023!

   “Pramuka mengajarkan kebersamaan, kedisiplinan, kemandirian jiwa korsa dan semangat pantang menyerah.”




                        Happy Scout Day!


   Happy scout day!

   Scout Day is a day commemorated as the birthday of the Scout Movement in Indonesia. Scout Day is celebrated every August 14. Scout Day, which is set on August 14, is based on the history of the birth of the scouting movement in Indonesia. Scout Day or National Scout Day is a day commemorated as the birthday of the Scout Movement in Indonesia. The birth of the Indonesian Scout Movement was based on the existence of National Scouting which had existed since 1923. However, the Indonesian Scout Movement was inaugurated on August 14, 1961 by President Soekarno.

   History of Scout Day in Indonesia: In 1923, the national scouting movement was initially marked by the establishment of the Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) in Bandung and Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) in Batavia. Then in 1936, the two movements merged into one to become the Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

   The national scouting movement began to gain popularity among the Indonesian people. Until finally after the independence period the scouting movement in Indonesia began to be formalized. On August 14, 1961. MAPINAS (National Leadership Assembly) was held, chaired by President Soekarno, vice chairman I Sultan Hamengkubuwono IX and vice chairman II Brigadier General Dr. A. Azis Saleh. This was to formalize the Scout Movement in Indonesia. The term Scout was also introduced for the first time by Sultan Hamengkubuwono IX.

   This event was the historical event of the birth of Scout Day in Indonesia and is known as Scout Day or National Scout Day. Now every August 14 is commemorated as National Scout Day.

   Happy 62nd Scout Day 2023!

   “Scouting teaches togetherness, discipline, independence and an unyielding spirit.”

Minggu, 23 Juli 2023

HARI ANAK NASIONAL 2023

           Hari Anak Nasional Tahun 2023.

   Selamat Memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2023.

   Hari Anak Nasional dirayakan setiap tanggal 23 Juli. Untuk tahun 2023 ini merupakan peringatan yang ke-39. Setiap tahunnya Hari Anak Nasional memiliki tema yang berbeda-beda. Hari Anak Nasional 2023 memiliki tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.      Acara Puncak Hari Anak Nasional Ke-39 Tahun 2023 akan diselenggarakan di Simpang Lima Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri. 

   Sejarah Hari Anak: Hari Anak Nasional dilatarbelakangi oleh Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimana ada aturan Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Hadirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 juga membuat pemerintah lebih memberikan atensinya kepada anak Indonesia terutama terkait kesejahteraan anak. Sejak disahkannya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anak dan terus mengoptimalkannya, salah satunya dengan mendorong kepedulian semua pihak lewat penyelenggaraan Peringatan Hari Anak Nasional. 

   Hari Anak Nasional pertama kali dicetuskan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada 1951. Namun perayaannya mulai dilakukan pada tahun 1952 saat Presiden Soekarno menjabat. Hari Anak Nasional kemudian ditetapkan setiap tanggal 23 Juli melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984. Tanggal 23 Juli dipilih karena berkaitan tanggal pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.     

   Tujuan umumnya adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak adalah potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis. Anak juga mempunyai ciri dan sifat khusus yang memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh. Masa depan bangsa Indonesia pun berada di tangan anak-anak saat ini. Semakin baik kualitas anak saat ini maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa.

   Selamat Memperingati Hari Anak Tahun 2023, “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”!



            National Children’s Day 2023.

   Happy national childrens’s Day 2023.

   National Children’s Day is celebrated every July 23. This year, 2023, is the 39th anniversary. Each year, National Children’s Day has a different theme. National Children’s Day 2023 has the theme “Protected Children, Advanced Indonesia”. The peak event of the 39th National Children’s Day 2023 will be held at Simpang Lima Semarang, Central Java Province, attended by President Joko Widodo and a number of Ministers.
  
   History of National Children’s Day: National Children’s Day is motivated by Article 28B paragraph (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, which stipulates that every child has the right to survival, growth, and development and the right to protection from violence and discrimination. The presence of Law Number 4 Year 1979 also made the government give more attention to Indonesian children, especially regarding child welfare. Since the enactment of the Law on Child Welfare, the government has continued to strive to improve child welfare and continue to optimize it, one of which is by encouraging the concern of all parties through the implementation of the National Children’s Day Commemoration. 

   National Children’s Day was first initiated by the Congress of Indonesia. Indonesian Women (KOWANI) in 1951. However, the celebrationBegan in 1952 when President Soekarno took office. Children’s Day National Children’s Day was then established every July 23 through Presidential Decree No. 44/1984 July 23 was chosen because it relates to the date of The ratification of the Law on Child Welfare on July 23, 1979. 

   The general objective As a form of respect, protection, and fulfillment of children’s rights As the next generation of the nation. Children are the potential and successor to the ideals Struggle of the nation that has a strategic role. Children also have special characteristics and traits that require protection in order to ensure the growth and Physical development. The future of the Indonesian nation is also in the hands of today’s children. The better the quality of children today, the better the future life of the nation.

   Congratulation on commemorating children’s days 2023,”Protected Children, Advanced Indonesia”!






Rabu, 19 Juli 2023

HARI TAHUN BARU ISLAM

     Peringatan Hari Tahun Baru Islam 1445 Hijriah

   Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah. 

   Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW. Dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharam tahun baru bagi Kalender Hijriah. Namun, Tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah itu diambil sebagai awal perhitungan bagi Kalender Hijriah.

   Sejarah penetapan awal tahun baru Islam atau awal penanggalan hijriyah adalah merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah. Peristiwa itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Dan, hari itu ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam yakni 1 Muharam 1 Hijriyah. 

   Adapun sejarah penetapan awal penanggalan kalender hijriyah yang menjadi awal tahun hijriyah adalah tidak lepas dari peran Khalifah Umar bin Khattab. Dilansir dari laman resmi Al Ain University, sejarah penentuan awal tahun baru Islam itu diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

   Penggunaan penanggalan hijriyah sebagai momen awal kalender Islam itu adalah dengan ditetapkannya tahun 622 Masehi (hijrahnya Nabi Muhammad SAW) sebagai tahun pertama kalender hijriyah. Kala itu adalah tahun ke-17 setelah peristiwa hijrah atau 3-4 tahun saat kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

   Pemaknaan tahun baru hijriyah berawal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Saat zaman Rasul Allah, peristiwa hijrah dilakukan sebagai strategi dakwah dan menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada masyarakat Mekkah.Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik.

   Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.

   Mari sambut tahun baru Islam dengan penuh keindahan dan pengharapan apa yang akan terjadi adalah lebih baik dari kemarin! 



  Commemoration of Islamic New Year’s Day 1445 Hijri

   Happy commemoration of the Islamic New Year 1445 Hijri. 

   Hijri New Year or Islamic New Year is an important day for Muslims because it marks an important event that occurred in Islamic history, namely commemorating the migration of the Prophet Muhammad SAW. From the city of Makkah to Medina in 622 AD. The historic event took place on 1 Muharam, the new year for the Hijri Calendar. However, the Hijra Year of the Prophet (peace be upon him) from Makkah to Medina was taken as the beginning of the calculation for the Hijri Calendar.

   The history of determining the beginning of the Islamic new year or the beginning of the Hijri calendar refers to the event of the migration of the Prophet Muhammad SAW from the city of Makkah to Medina. It was one of the most important moments in Islamic history in 622 AD. And, that day is designated as the first day in the Hijri calendar or Islamic calendar namely 1 Muharam 1 

   Hijri. The history of the initial determination of the hijri calendar which became the beginning of the hijri year is inseparable from the role of Caliph Umar bin Khattab. Reporting from the official website of Al Ain University, the history of determining the beginning of the Islamic new year was initiated by Caliph Umar bin Khattab with the approval of Uthman bin Affan and Ali bin Abi Talib.

   The use of the Hijri calendar as the initial moment of the Islamic calendar is the establishment of 622 AD (the hijra of the Prophet Muhammad SAW) as the first year of the Hijri calendar. It was the 17th year after the Hijra or 3-4 years during the leadership of Caliph Umar bin Khattab.

   The meaning of the Hijri New Year originated from the hijra event of the Prophet Muhammad SAW. During the time of Allah’s Apostle, the Hijra event was carried out as a da’wah strategy and responded to situations and conditions that were not conducive to Meccan society.Hijra itself was interpreted as a struggle to leave bad things in a better direction. And, now the hijra event is interpreted as learning the value of goodness for oneself, such as daring to leave something bad that harms oneself and switch to something good.

   Happy commemoration of the Islamic New Year 1445 Hijri.

   Let’s welcome the Islamic New Year with beauty and hope that what will happen is better than yesterday! 


Kamis, 29 Juni 2023

HARI RAYA IDUL ADHA

                    Hari Raya Idul Adha

   Selamat Memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H tahun 2023!

   Hari raya Idul Adha atau biasa disebut hari Kurban karena identik dengan penyembelihan hewan kurban. Dirayakan umat Islam setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah. Dalam kalender Masehi, perayaan Idul Adha tahun ini diperingati pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023. 

   Diceritakan pada kala itu, Nabi Ibrahim yang sudah berusia lanjut (terdapat suatu riwayat yang menanyakan usia beliau mencapai 85 tahun) bersama istrinya yaitu Siti Hajar yang belum dikaruniai seorang anak. Nabi Ibrahim sangat menginginkan kehadiran seorang putra laki laki kelak dapat meneruskan perjuangan dalam menegakan ajaran Allah SWT di muka bumi ini. 

   Sayangnya, kebersamaan Nabi Ibrahim dengan anak dan istrinya tidak dapat dirasakan dalam waktu yang lama. Sebab, Allah SWT memerintahkan beliau untuk segera kembali ke istri pertamanya, yakni Siti Sarah di kota Yerusalem. Namun meskipun begitu, Nabi Ibrahim dan Siti Hajar tetap ikhlas dan tawakkal dalam menerima perintah-Nya.                                                                                                                 

   Nabi Ibrahim tentu saja sangat berat hati dan sedih karena harus meninggalkan Siti Hajar dan Ismail yang kala itu masih menyusui di daerah Mekkah. Beliau tidak langsung meninggalkan mereka begitu saja, tetapi Beliau melakukan persiapan dengan membekali istri dan anaknya dengan beberapa potong roti dan sebuah air di guci untuk diminum. Selama ditinggal oleh suaminya, Siti Hajar mengalami banyak sekali cobaan, salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan sumber air minum yang layak untuk anaknya. Bahkan, pencariannya akan sumber air minum tersebut dilakukannya dengan cara berjalan cepat sebanyak tujuh kali dari Shafa ke Marwah.                                                                                                                               

   Peristiwa akan pencarian sumber mata air itulah yang kemudian “diabadikan” dalam proses ibadah Sa’I yang menjadi salah satu rukun ibadah Haji, yakni dengan lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah. Diketahui bahwa sumber mata air yang ditemukan oleh Siti Hajar tersebut menjadi sumber air abadi yang kemudian dinamakan sebagai Zam-zam.                                                                              

   Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya Nabi Ibrahim kembali lagi ke Mekah untuk menemui Siti Hajar dan Ismail. Nabi Ibrahim tentu saja bahagia, apalagi Ismail sudah tumbuh menjadi anak yang sehat. Namun, belum lama menikmati pertemuannya dengan keluarga tercintanya, Allah SWT memberikan ujian lagi kepada Nabi Ibrahim. Pada saat itu, dengan melalui mimpi, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih puteranya, Ismail.

   Hal tersebut tentu saja membuat Nabi Ibrahim bimbang, karena itu merupakan perintah langsung dari Allah SWT, tetapi di sisi lain, Beliau juga sangat menyayangi anaknya tersebut. Dengan sekuat hati, akhirnya Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk mengajak bicara Ismail bahwa dirinya harus menyembelih anaknya tersebut. Jawaban Ismail membuat Nabi Ibrahim kaget, sebab puteranya ternyata bersedia  dijadikan kurban sebagaimana perintah dari Allah SWT. Akhirnya, waktu untuk menyembelih Ismail pun datang. Awalnya Nabi Ibrahim sangat ragu untuk mengarahkan pisau kepada anaknya. Kemudian, Ismail berkata “Wahai Ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Engkau akan menemuiku insyaAllah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah SWT…”.                                                                                                                       

   Hal tersebut membuat Nabi Ibrahim bersedih sekaligus bersyukur, dan seraya berkata “Bahagialah aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah SWT, bakti kepada kedua orang tua dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah SWT…”. Kemudian, ketika prosesi penyembelihan tiba, diikatkanlah kedua tangan dan kaki Ismail di atas lantai. Lalu Nabi Ibrahim dengan memejamkan matanya, memegang pisau (parang)nya ke arah leher Nabi Ismail dan penyembelihan pun dilakukan. Namun, Allah SWT langsung mengganti posisi Nabi Ismail tersebut dengan domba yang diturunkan dari langit. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran yakni pada QS As-Shaffat ayat 107-110.                                                                                                              

   Melalui peristiwa penyembelihan Nabi Ismail yang kemudian digantikan menjadi hewan domba oleh Allah SWT inilah yang menjadikan sejarah dari Hari Raya Idul Adha. Tak hanya itu, melalui peristiwa hidup yang dialami oleh Nabi Ibrahim beserta keluarganya juga menjadikan lahirnya Kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Muslim di seluruh dunia beserta dengan keberadaan air Zam-zam yang tidak pernah kering sejak ribuan tahun silam.

   Selamat Memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah Tahun 2023
                                                

                                                                         
                            Eid al-Adha

   Happy Eid al-Adha 1444 H in 2023

   Eid al-Adha or commonly called the day of Kurban because it is synonymous with slaughtering sacrificial animals. It is celebrated by Muslims Every 10” of the month of Dhulhijjah. In the Gregorian calendar, the celebration of Eid al-Adha This year is celebrated on Thursday, June 29, 2023. 

   It is said that at that time, the Prophet Ibrahim who was already old (there is a A history that asks his age reaches 85 years) with his wife, Siti Hajar, who has not yet been blessed with a child. Siti Prophet Ibrahim really wanted The presence of a son will be able to continue the struggle in upholding the teachings of Allah SWT on earth. 

   Unfortunately, the togetherness of Prophet Ibrahim with his son and wife could not be felt for a long time. Because, Allah SWT ordered him to immediately return to his first wife, Siti Sarah in the city of Jerusalem. But even so, Prophet Ibrahim and Siti Hajar remained sincere and tawakkal accepting His command. 

   Prophet Ibrahim was of course very heavy-hearted and sad because he had to Leave Siti Hajar and Ismail who at that time were still breastfeeding in the Mecca area. He didn’t just leave them. But he made preparations by equipping his wife and children with a few pieces of bread and a jar of water to drink. During her husband’s absence, Siti Hajar Experienced many trials, one of which was the difficulty in finding a decent source of drinking water for her child. In fact, her search for a source of drinking water was done by walking fast seven times from Shafa to Marwah. 

   The event of the search for Source of water was then “immortalized” in the process of Sa’l worship Which is one of the pillars of Hajj, namely by running a small distance from Shafa To Marwah. It is known that the spring found by Siti Hajar Became a source of eternal water which was later named as Zam-zam. 

   After a few years Later, finally Prophet Ibrahim returned to Mecca to meet Hajar and Ismail.Prophet Ibrahim was of course happy, especially since Ismail had grown into a healthy child. However, not long enjoying his meeting with his beloved family Allah SWT gave another test to Prophet Ibrahim. At that time Through a dream, Allah SWT gave an order to Prophet Ibrahim to slaughter his son, Ismail. 

   This of course made Prophet Ibrahim was hesitant, because it was a direct order from Allah SWT, but on the other hand, he was also very fond of Ishmael.he also loved his son very much. With all his Heart, finally Prophet Ibrahim ventured to talk to Ismail that he had to slaughter his son. That he had to slaughter his son. Ismail’s answer made Prophet Ibrahim was shocked, because his son was willing to be sacrificed as ordered by Allah SWT. Finally, the time to slaughter Ismail came. At first the Prophet Ibrahim was very hesitant to point the knife at his son. Then, Ismail Said “O my father! Do what Allah SWT has commanded to you. You will meet me insha Allah as a patient and obedient to the commands of Allah...”.

   This made Prophet Ibrahim sad and grateful, and he said “Happy am I to have a son who is obedient to Allah SWT, devoted to both parents with a sincere heart surrendering himself to Carry out the commands of Allah SWT...”. Then, when the slaughtering procession arrives. Ismail’s hands and feet were tied on the floor. Then Prophet Ibrahim with his eyes closed, held his knife (machete) towards the neck of the Prophet Ismail and the slaughter was carried out. However, Allah SWT immediately replaced the position of Prophet Ismail’s position with a sheep that was send down from the sky. As Explained in the Quran, namely in QS As-Saffat. 

   Verses Via The event of slaughtering the Prophet Ismail who was then replaced by a Sheep by Allah SWT what makes the history of Eid al-Adha. Not only that, through the life events. Experienced by Prophet Ibrahim and his family also made the birth of the City of Makkah and the Kaaba as the Qibla of Muslims around the world along with the existence of Zam-zam water that has never been since thousands of years ago.

   Happy Eid Al-Adha 1444 II in 2023


Minggu, 04 Juni 2023

HARI RAYA WAISAK

                       Hari Raya Waisak

   Selamat Memperingati Hari Raya Waisak!

   Hari Raya Waisak merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali “Wesakha”, yang pada gilirannya juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai “hari Buddha”.

   Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan purnama sidhi untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu :
   • Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,
   • Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
   • Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M.
   Tiga peristiwa ini dinamakan “Trisuci Waisak”. Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists – WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei. Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno. Tahun 2023 Masehi adalah tahun kabisat lunar di mana terdapat bulan Waisak ganda. Maka yang diambil adalah Purnama-Sidhi Waisak kedua yang jatuh pada 4 Juni 2023.

   Tujuan melakukan peringatan hari Raya Waisak adalah sebagai peringatan kelahiran Pangeran Siddhartha, penerangan sempurna menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama. Hari Waisak biasanya dilakukan dengan pelayanan khusus dan berbuat kebaikan, seperti membagikan makanan atau sedekah kepada para bhikkhu (biksu) serta pelepasan burung penangkaran.

   Sejarah tentang Hari Waisak :
   • Waisak ditandai sebagai tiga peristiwa penting yang terjadi pada sang Buddha Gautama atau Guru Agung bagi umat Buddha. Tiga peristiwa tersebut ditandai dengan kelahiran sang Buddha Gautama yang berjalan menuju pencerahan sempurna serta keberangkatan sang Buddha. Tiga peristiwa tersebut, kemudian dikenal sebagai Hari Tri Suci Waisak.
   • Setiap tahunnya, hari raya Waisak jatuh pada tanggal yang berbeda, tetapi umumnya pada bulan Mei atau bergantung pada penandaan kalender Buddha atau Buddhist Era (BE).
   • Waisak merupakan sebuah festival yang dirayakan oleh umat Buddha untuk merayakan Buddha Gautama yaitu Guru Agung atau Guru Spiritual pada sekitar abad ke 5 SM.
   • Siddharta Gautama mendapatkan pencerahan di bawah pohon Bodhi yang berada di Bodh Gaya dan pohon tersebut saat ini menjadi tempat bersejarah bagi agama Buddha di India. Buddha Gautama sendiri dikisahkan berkeliling sebagai seorang tunawisma serta belajar bermeditasi selama kurang lebih enam tahun lamanya.

   Selamat Memperingati Hari Raya Waisak!



                     Happy Vesak Day!

   Happy Commemorating Wesak Day!

   Vesak Day is a Buddhist holy day. Vesak Day is also known as Visakah Puja or Buddha Purnima in India, Saga Dawa in Tibet, Vesak in Malaysia and Singapore, Visakha Bucha in Thailand and Vesak in Sri Lanka. This name is taken from the Pali “Wesakha”, which in turn is also related to “Waishakha” from Sanskrit. In some places it is also known as “Buddha’s day”.

   Celebrated in May during the full moon of Sidhi to commemorate three important events, namely:
   • Birth of Prince Siddharta in Lumbini Park in 623 B.C.,
   • Prince Siddhartha attained Great Enlightenment and became a Buddha in Buddha-Gaya (Bodh Gaya) at the age of 35 in 588 B.C.
   • Parinibbana Gautama Buddha (died) in Kusinara at the age of 80 in 543 B.C.

   These three events are called “Trisuci Vesak”. The decision to celebrate the Holy Trinity was declared at the first World Fellowship of Buddhists (WFB) Conference in Sri Lanka in 1950. This celebration takes place on the first full moon in May. Vesak itself is the name of one of the months in the ancient Indian calendar. The year 2023 AD is a lunar leap year in which there is a double Vesak month. Then what is taken is the second Full-Sidhi Vesak which falls on June 4, 2023.

   The purpose of commemorating Vesak Day is to commemorate the birth of Prince Siddhartha, the perfect enlightenment to become a Buddha, and the death of Gautama Buddha. Vesak Day is usually carried out with special services and doing good, such as distributing food or alms to monks (monks) and releasing captive birds.

   History of Vesak Day:
   • Vesak is marked as three important events that happened to Gautama Buddha or the Great Teacher for Buddhists. These three events were marked by the birth of Gautama Buddha who was on his way to perfect enlightenment and the departure of the Buddha. These three events became known as the Tri Suci Vesak Day.
   • Every year, Vesak day falls on a different date, but generally in May or depending on the marking of the Buddhist calendar or Buddhist Era (BE).
   • Vesak is a festival celebrated by Buddhists to celebrate Gautama Buddha, the Great Teacher or Spiritual Teacher around the 5th century BC.
  • Siddhartha Gautama attained enlightenment under the Bodhi tree in Bodh Gaya and the tree is now a historical place for Buddhism in India. Gautama Buddha himself is told to go around as a homeless person and learn to meditate for about six years.

   Happy Commemorating Wesak Day!

Kamis, 01 Juni 2023

HARI LAHIR PANCASILA 2023

                   Hari Lahir Pancasila

   Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila.

   Berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni merupakan salah satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia. Pasalnya, di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

   Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk Lahirnya Pancasila berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan Lahirnya Pancasila oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

   Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai Pancasila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama Kebangsaan, sila kedua Internasionalisme atau Perikemanusiaan, sila ketiga Demokrasi, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima Ketuhanan yang Maha Esa Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.

   Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

   Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah. Itulah sekilas sejarah Hari Lahir Pancasila yang perlu untuk kita ingat. Tapi tidak hanya untuk diingat saja, Hari Lahir Pancasila juga merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.

   Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Dengan lahirnya lima sila tersebut, Pancasila dapat menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada.

   Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.

    Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila
   “Tangguhkan semangat Kebhinekaan, Jaga kesatuan dan persatuan”.




                     Birth of Pancasila 

   Happy Commemorating the Birth of Pancasila.

   Based on Presidential Decree No. 24 of 2016, June 1 is one of the important days in the Indonesian calendar. The reason is, on that date is celebrated as the Birthday of Pancasila. The choice of June 1 as the Birthday of Pancasila refers to the moment of the Dokuritsu Junbi Cosakai (Investigation Agency for Preparatory Work for Independence/BPUPKI) meeting in an effort to formulate the basis of the Republic of Indonesia.

   This body held its first session on May 29, 1945. During the meeting, BPUPKI members discussed the foundations of an independent Indonesia. In the second BPUPKI meeting, Soekarno in his speech entitled The Birth of Pancasila had the opportunity to convey his ideas regarding the initial concept of Pancasila which became the basis of the Indonesian state to be precise on June 1, 1945. This speech was initially delivered by Soekarno by acclamation without a title and only received the title The Birth of Pancasila by the former chairman BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat in the preface to the book which contains speeches which were later recorded by BPUPKI.

   In his speech Soekarno conveyed his ideas and ideas regarding the basis of an independent Indonesian state, which was named Pancasila. Panca means five, while sila means principle or principle. At that time Bung Karno mentioned five principles for the Indonesian state, namely the first precept of Nationality, the second precept of Internationalism or Humanity, the third precept of Democracy, the fourth precept of "social justice", and the fifth precept of Belief in One Almighty God to perfect the formulation of Pancasila and make a law Based on these five principles, Dokuritsu Junbi Cosakai formed a committee called the Committee of Nine.

   Contains Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, and Achmad Soebardjo.

   After going through several trial processes, Pancasila was finally ratified at the PPKI Session on August 18, 1945. At that session, it was agreed that Pancasila was included in the Preamble to the 1945 Constitution as the legal basis of the Indonesian state. That is a glimpse of the history of Pancasila Birthday that we need to remember. But not only to be remembered, the Birth of Pancasila is also a moment to remember, respect, and at the same time appreciate the struggle of the nation's founders in formulating the basis of the Indonesian state.

   We as the next generation of the nation must be able to interpret Pancasila as the basis of the state and as the basis for behavior in social life. Pancasila as the basis of the state, state ideology, and the nation's outlook on life explored and determined by the founders of the nation is an incomparable gift from God Almighty for the Indonesian nation. Pancasila is a unifying tool for the nation. With the birth of these five precepts, Pancasila can unite people with all the differences that exist.

   The practice of Pancasila values is a manifestation of love for the Motherland so that it can build a better nation and state. Pancasila values can be practiced in simple forms, such as mutual respect, cooperation and mutual respect. Thanks to Pancasila with the values of inclusivity, tolerance and mutual cooperation, the existing diversity is a guiding blessing for diversity which can be woven into the national identity of Bhinneka Tunggal Ika.

   Happy Commemorating the Birth of Pancasila
   "Suspend the spirit of diversity, maintain unity and unity".