Rock On

Kamis, 29 Juni 2023

HARI RAYA IDUL ADHA

                    Hari Raya Idul Adha

   Selamat Memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H tahun 2023!

   Hari raya Idul Adha atau biasa disebut hari Kurban karena identik dengan penyembelihan hewan kurban. Dirayakan umat Islam setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah. Dalam kalender Masehi, perayaan Idul Adha tahun ini diperingati pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023. 

   Diceritakan pada kala itu, Nabi Ibrahim yang sudah berusia lanjut (terdapat suatu riwayat yang menanyakan usia beliau mencapai 85 tahun) bersama istrinya yaitu Siti Hajar yang belum dikaruniai seorang anak. Nabi Ibrahim sangat menginginkan kehadiran seorang putra laki laki kelak dapat meneruskan perjuangan dalam menegakan ajaran Allah SWT di muka bumi ini. 

   Sayangnya, kebersamaan Nabi Ibrahim dengan anak dan istrinya tidak dapat dirasakan dalam waktu yang lama. Sebab, Allah SWT memerintahkan beliau untuk segera kembali ke istri pertamanya, yakni Siti Sarah di kota Yerusalem. Namun meskipun begitu, Nabi Ibrahim dan Siti Hajar tetap ikhlas dan tawakkal dalam menerima perintah-Nya.                                                                                                                 

   Nabi Ibrahim tentu saja sangat berat hati dan sedih karena harus meninggalkan Siti Hajar dan Ismail yang kala itu masih menyusui di daerah Mekkah. Beliau tidak langsung meninggalkan mereka begitu saja, tetapi Beliau melakukan persiapan dengan membekali istri dan anaknya dengan beberapa potong roti dan sebuah air di guci untuk diminum. Selama ditinggal oleh suaminya, Siti Hajar mengalami banyak sekali cobaan, salah satunya adalah kesulitan dalam menemukan sumber air minum yang layak untuk anaknya. Bahkan, pencariannya akan sumber air minum tersebut dilakukannya dengan cara berjalan cepat sebanyak tujuh kali dari Shafa ke Marwah.                                                                                                                               

   Peristiwa akan pencarian sumber mata air itulah yang kemudian “diabadikan” dalam proses ibadah Sa’I yang menjadi salah satu rukun ibadah Haji, yakni dengan lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah. Diketahui bahwa sumber mata air yang ditemukan oleh Siti Hajar tersebut menjadi sumber air abadi yang kemudian dinamakan sebagai Zam-zam.                                                                              

   Setelah beberapa tahun kemudian, akhirnya Nabi Ibrahim kembali lagi ke Mekah untuk menemui Siti Hajar dan Ismail. Nabi Ibrahim tentu saja bahagia, apalagi Ismail sudah tumbuh menjadi anak yang sehat. Namun, belum lama menikmati pertemuannya dengan keluarga tercintanya, Allah SWT memberikan ujian lagi kepada Nabi Ibrahim. Pada saat itu, dengan melalui mimpi, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih puteranya, Ismail.

   Hal tersebut tentu saja membuat Nabi Ibrahim bimbang, karena itu merupakan perintah langsung dari Allah SWT, tetapi di sisi lain, Beliau juga sangat menyayangi anaknya tersebut. Dengan sekuat hati, akhirnya Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk mengajak bicara Ismail bahwa dirinya harus menyembelih anaknya tersebut. Jawaban Ismail membuat Nabi Ibrahim kaget, sebab puteranya ternyata bersedia  dijadikan kurban sebagaimana perintah dari Allah SWT. Akhirnya, waktu untuk menyembelih Ismail pun datang. Awalnya Nabi Ibrahim sangat ragu untuk mengarahkan pisau kepada anaknya. Kemudian, Ismail berkata “Wahai Ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Engkau akan menemuiku insyaAllah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah SWT…”.                                                                                                                       

   Hal tersebut membuat Nabi Ibrahim bersedih sekaligus bersyukur, dan seraya berkata “Bahagialah aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah SWT, bakti kepada kedua orang tua dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah SWT…”. Kemudian, ketika prosesi penyembelihan tiba, diikatkanlah kedua tangan dan kaki Ismail di atas lantai. Lalu Nabi Ibrahim dengan memejamkan matanya, memegang pisau (parang)nya ke arah leher Nabi Ismail dan penyembelihan pun dilakukan. Namun, Allah SWT langsung mengganti posisi Nabi Ismail tersebut dengan domba yang diturunkan dari langit. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran yakni pada QS As-Shaffat ayat 107-110.                                                                                                              

   Melalui peristiwa penyembelihan Nabi Ismail yang kemudian digantikan menjadi hewan domba oleh Allah SWT inilah yang menjadikan sejarah dari Hari Raya Idul Adha. Tak hanya itu, melalui peristiwa hidup yang dialami oleh Nabi Ibrahim beserta keluarganya juga menjadikan lahirnya Kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Muslim di seluruh dunia beserta dengan keberadaan air Zam-zam yang tidak pernah kering sejak ribuan tahun silam.

   Selamat Memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah Tahun 2023
                                                

                                                                         
                            Eid al-Adha

   Happy Eid al-Adha 1444 H in 2023

   Eid al-Adha or commonly called the day of Kurban because it is synonymous with slaughtering sacrificial animals. It is celebrated by Muslims Every 10” of the month of Dhulhijjah. In the Gregorian calendar, the celebration of Eid al-Adha This year is celebrated on Thursday, June 29, 2023. 

   It is said that at that time, the Prophet Ibrahim who was already old (there is a A history that asks his age reaches 85 years) with his wife, Siti Hajar, who has not yet been blessed with a child. Siti Prophet Ibrahim really wanted The presence of a son will be able to continue the struggle in upholding the teachings of Allah SWT on earth. 

   Unfortunately, the togetherness of Prophet Ibrahim with his son and wife could not be felt for a long time. Because, Allah SWT ordered him to immediately return to his first wife, Siti Sarah in the city of Jerusalem. But even so, Prophet Ibrahim and Siti Hajar remained sincere and tawakkal accepting His command. 

   Prophet Ibrahim was of course very heavy-hearted and sad because he had to Leave Siti Hajar and Ismail who at that time were still breastfeeding in the Mecca area. He didn’t just leave them. But he made preparations by equipping his wife and children with a few pieces of bread and a jar of water to drink. During her husband’s absence, Siti Hajar Experienced many trials, one of which was the difficulty in finding a decent source of drinking water for her child. In fact, her search for a source of drinking water was done by walking fast seven times from Shafa to Marwah. 

   The event of the search for Source of water was then “immortalized” in the process of Sa’l worship Which is one of the pillars of Hajj, namely by running a small distance from Shafa To Marwah. It is known that the spring found by Siti Hajar Became a source of eternal water which was later named as Zam-zam. 

   After a few years Later, finally Prophet Ibrahim returned to Mecca to meet Hajar and Ismail.Prophet Ibrahim was of course happy, especially since Ismail had grown into a healthy child. However, not long enjoying his meeting with his beloved family Allah SWT gave another test to Prophet Ibrahim. At that time Through a dream, Allah SWT gave an order to Prophet Ibrahim to slaughter his son, Ismail. 

   This of course made Prophet Ibrahim was hesitant, because it was a direct order from Allah SWT, but on the other hand, he was also very fond of Ishmael.he also loved his son very much. With all his Heart, finally Prophet Ibrahim ventured to talk to Ismail that he had to slaughter his son. That he had to slaughter his son. Ismail’s answer made Prophet Ibrahim was shocked, because his son was willing to be sacrificed as ordered by Allah SWT. Finally, the time to slaughter Ismail came. At first the Prophet Ibrahim was very hesitant to point the knife at his son. Then, Ismail Said “O my father! Do what Allah SWT has commanded to you. You will meet me insha Allah as a patient and obedient to the commands of Allah...”.

   This made Prophet Ibrahim sad and grateful, and he said “Happy am I to have a son who is obedient to Allah SWT, devoted to both parents with a sincere heart surrendering himself to Carry out the commands of Allah SWT...”. Then, when the slaughtering procession arrives. Ismail’s hands and feet were tied on the floor. Then Prophet Ibrahim with his eyes closed, held his knife (machete) towards the neck of the Prophet Ismail and the slaughter was carried out. However, Allah SWT immediately replaced the position of Prophet Ismail’s position with a sheep that was send down from the sky. As Explained in the Quran, namely in QS As-Saffat. 

   Verses Via The event of slaughtering the Prophet Ismail who was then replaced by a Sheep by Allah SWT what makes the history of Eid al-Adha. Not only that, through the life events. Experienced by Prophet Ibrahim and his family also made the birth of the City of Makkah and the Kaaba as the Qibla of Muslims around the world along with the existence of Zam-zam water that has never been since thousands of years ago.

   Happy Eid Al-Adha 1444 II in 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar