Hari Keluarga Internasional
Kalian ingat tidak?
Bahwa Pada tanggal 15 Mei kemarin merupakan hari keluarga internasional, Sejalan
degan poin Sustainable Development Goals yang ke-16, Perserikatan Bangsa-bangsa
menetapkan ‘Families & Inclusive Societies’ sebagai tema Hari Keluarga
Internasional 2018. Poin Sustainable Development Goals yang ke-16, yaitu
‘Peace, Justice & Strong Institution’ bertujuan untuk mempromosikan
masyarakat yang damai dan inklusif. Keputusan-keputusan terkait keluarga dan masyarakat
yang inklusif ada pada setiap individu. Kesadaran itulah yang diharapkan akan
muncul ketika Hari Keluarga Internasional ini mengangkat tema ‘Families &
Inclusive Societies’.
Mengapa ‘Families &
Inclusive Societies’ ini perlu perhatian khusus? Setiap keluarga berperan
penting dalam menciptakan dan mendukung masyarakat yang damai dan inklusif.
Keluarga yang mulai membudayakan perilaku yang mendukung terwujudnya masyarakat
yang damai dan inklusif, juga akan membantu anak-anak menjadi dewasa yang stabil
dan damai. Dukungan dalam keluarga yang stabil mendukung anak untuk berkembang
dengan karakter sosial, emosional, dan kognitif yang baik.
Jadi, bagaimana cara
mahasiswa berkontribusi dalam mewujudkan keluarga dan masyarakat yang inklusif?
Salah satu cara termudah adalah dengan terus menjaga rasa attachement dengan
keluarga. Mahasiswa yang mungkin tidak lagi tinggal bersama keluarganya perlu
menjaga rasa attachment ini. Oleh karena itu, BEM Fapsi Unpad memfasilitasi hal
itu dengan program ‘Gerakan Kecil’ Hari Keluarga Internasional.
Yuk, ikuti program ini
dengan menghubungi keluarga masing-masing & jaga rasa attachment dengan
keluarga!
Hari Buku Nasional
Setiap tahunnya tanggal 17 Mei
dirayakan sebagai Hari Buku Nasional.
Pemilihan tanggal 17 Mei bukan tanpa sebab.Pada 17 Mei 1980 silam, berdiri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yakni lembaga pemerintah non-kementerian.
"Akurela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku merasa bebas - Mohammad Hatta.Selamat Hari Buku Nasional "17 Mei, Selamat HariBukuNasional, AkademiaJogja! Tanggal 17 Mei dipilih berdasarkan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980.Hayo coba inget-inget lagi, kapan terakhir kali kamu ke perpustakaan nih? Mencanangkan berdirinya Perpustakaan Nasional. Pada 14 September 2017 lalu, Presiden Jokowi meresmikan gedung Perpusnas yang baru dan di daulat menjadi perpustakaan nasional tertinggi di dunia, yakni setinggi 126,3 meter dengan 27 lantai.
Jauh dari hiruk pikuk sejarah Perpusnas, Hari Buku Nasional juga kerap disandingkan dengan nama Hari Literasi. Bahkan dihubungkan dengan permasalahan minimnya minat baca di Indonesia yang hanya sebesar 0.01 persen.
Data yang lebih mengenaskan, berdasarkan hasilkajian Most Littered Nation In the World 2016, minatbaca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Di satusisi, Paviliun Indonesia makineksis berkiprah di berbagaigelaran pameran-pameran buku bertaraf internasional sekelas Frankfurt Book Fair, Bologna's Children Book Fair, London Book Fair, dan Maret lalu menjadi Negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair 2018.
Pemilihan tanggal 17 Mei bukan tanpa sebab.Pada 17 Mei 1980 silam, berdiri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yakni lembaga pemerintah non-kementerian.
"Akurela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku merasa bebas - Mohammad Hatta.Selamat Hari Buku Nasional "17 Mei, Selamat HariBukuNasional, AkademiaJogja! Tanggal 17 Mei dipilih berdasarkan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980.Hayo coba inget-inget lagi, kapan terakhir kali kamu ke perpustakaan nih? Mencanangkan berdirinya Perpustakaan Nasional. Pada 14 September 2017 lalu, Presiden Jokowi meresmikan gedung Perpusnas yang baru dan di daulat menjadi perpustakaan nasional tertinggi di dunia, yakni setinggi 126,3 meter dengan 27 lantai.
Jauh dari hiruk pikuk sejarah Perpusnas, Hari Buku Nasional juga kerap disandingkan dengan nama Hari Literasi. Bahkan dihubungkan dengan permasalahan minimnya minat baca di Indonesia yang hanya sebesar 0.01 persen.
Data yang lebih mengenaskan, berdasarkan hasilkajian Most Littered Nation In the World 2016, minatbaca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Di satusisi, Paviliun Indonesia makineksis berkiprah di berbagaigelaran pameran-pameran buku bertaraf internasional sekelas Frankfurt Book Fair, Bologna's Children Book Fair, London Book Fair, dan Maret lalu menjadi Negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair 2018.
International family day
Do you remember? That On 15 May
was an international family day, In line with the 16th Sustainable Development
Goals point, the United Nations establishes 'Families & Inclusive
Societies' as the theme of International Family Day 2018. The 16th Sustainable
Development Goals Point, 'Peace, Justice & Strong Institution' aims to
promote a peaceful and inclusive society. Inclusive family and societal
decisions are available to every individual. That awareness is expected to emerge
when International Family Day is the theme 'Families & Inclusive
Societies'.
Why do these 'Families & Inclusive Societies'
need special attention? Each family plays an important role in creating and
supporting a peaceful and inclusive society. Families that begin to cultivate
behaviors that support the realization of a peaceful and inclusive society,
will also help children become stable and peaceful adults. Support in a stable
family supports the child to develop with good social, emotional, and cognitive
characteristics.
So how do students contribute to the realization
of inclusive families and communities? One of the easiest ways is to continue
to maintain a sense of attachement with the family. Students who may no longer
live with their family need to maintain this attachment. Therefore, BEM Fapsi
Unpad facilitates it with the program of 'Small Movement' International Family
Day.
Let's follow this program by contacting their
respective families & keeping a sense of attachment with
family.
National book day
Every year May 17 is
celebrated as National Book Day.
Selection date of 17 May is
not without cause. On May 17, 1980 ago, standing National Library of Indonesia
Republic is a non-ministerial government institution.
"I'm willing to be in
jail as long as with a book, because with the book I feel free - Mohammad
Hatta. Happy National Book Day" May 17, Happy National Day, Akademia
Jogja! May 17 was chosen based on the founding day of National Library of
Republic of Indonesia on May 17, 1980. Try to remember again, when was the last
time you went to the library? Declared the establishment of the National
Library. On September 14, 2017, President Jokowi inaugurated the new National
Library building and became the world's highest national library, which is
126.3 meters high with 27 floors.
Away from the hustle and
bustle of the history of NLI, National Book Day is also often juxtaposed with
the name Literacy Day. Even linked with the problem of the lack of interest in
reading in Indonesia which is only 0.01 percent.
The more disturbing data,
based on the results of the Most Littered Nation In the World 2016, Indonesia's
readership is ranked 60 out of 61 countries. On the other side, the Indonesian
Pavilion is makineksis in various international book exhibitions such as the
Frankfurt Book Fair, Bologna's Children Book Fair, the London Book Fair, and
last March became a guest country at Kuala Lumpur International Book Fair 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar