Memperingati Hari Raya Nyepi tanggal 11 Maret
Selamat Memperingati Hari Raya Nyepi tanggal 11 Maret 2024!
Hari Raya Nyepi dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan atas tahun baru Saka dalam kalender Saka yang digunakan umat Hindu sebagai acuan penanggalan.
Melalui Nyepi, umat Hindu khususnya warga Bali menggelar serangkaian upacara adat.
Hari raya Nyepi pun menjadi syarat bagi umat Hindu dalam menyambut tahun baru Saka. Saat hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, ataupun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu.
Pengendalian diri tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian. Dengan begitu umat Hindu dapat khusuk ketika mengevaluasi diri, meditasi, dan shamadi dalam keheningan. Tahapan pelaksanaan Hari Raya Nyepi tentunya menyimpan arti masing-masing. Mulai dari upacara Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi hingga Ngembak Geni, upacara ini dilakukan dengan ritual yang khas.
Adapun upacara pertama yang harus dilakukan yaitu upacara Melasti. Upacara Melasti dilaksanakan sebelum Hari Raya Nyepi tiba. Segala peralatan persembahyangan atau pretima di Pura disucikan di laut atau sungai. Bagi umat Hindu, laut diyakini sebagai sumber Tirtha Amertha. Melasti atau melelasti berarti menghanyutkan kotoran alam dengan air kehidupan.
Kemudian, dilanjutkan dengan upacara Tawur atau mecaru. Upacara ini merupakan penyucian (Bhuta Kala), membasmi segala kotoran yang dilangsungkan di tiap-tiap rumah, desa, dan wilayah lainnya. Pelaksanaan Mecaru jatuh pada hari Tilem Sasih Kesange, satu hari sebelum Nyepi.
Selanjutnya yaitu ada upacara Pengerupukan. Pengerupukan bermakna mengusir para Bhuta Kala dari pekarangan rumah dan lingkungan sekitar. Upacara ini diadakan setelah Mecaru, yakni dengan menabur nasi tawur, mengobori sekitaran, menyeburi rumah dengan Mesiu, dan juga membunyikan benda-benda supaya menimbulkan suara.
Hari Raya Nyepi dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam.
Dengan kata lain, Nyepi bertujuan untuk membuang kotoran dan keburukan yang lalu agar siap menghadapi rintangan di tahun yang baru. Saat nyepi, berbagai larangan beraktivitas diberlakukan. Dengan suasana yang hening, umat Hindu dapat melakukan perenungan dengan khidmat. Tahapan akhir Hari Raya Nyepi ini dapat dimaknai sebagai ajang pengakuan dan pengikhlasan (Ngembak Geni).
Artinya, sebagai manusia hendaknya mengakui kesalahan dan meminta atau memberikan maaf kepada sesame. Usai Nyepi, umat Hindu biasanya saling mengunjungi dan menjalankan tradisi maaf-maafan. Perayaan Hari Raya Nyepi memberikan pemahaman akan pentingnya toleransi dalam kehidupan umat manusia.
Arti Hari Raya Nyepi lekat dengan kehidupan. Melakukan perenungan diri merupakan salah satu proses untuk memperoleh kesiapan hidup di tahun yang baru.
Selamat Memperingati Hari Raya Nyepi tanggal 11 Maret 2024
“Tuhan bersama orang-orang yang selalu ingat akan penciptaan-Nya, merenunginya, dan merasakan sepi di tengah keramaian dunia.”
Commemorating Nyepi Day on March 11 2024
Happy Nyepi Day on March 11 2024!
Nyepi Day can be interpreted as a day of purification for humans and nature. Nyepi Day is a celebration of the Saka new year in the Saka calendar which is used by Hindus as a calendar reference.
Through Nyepi, Hindus, especially Balinese, hold a series of traditional ceremonies. The Nyepi holiday is also a requirement for Hindus to welcome the Saka New Year. During the Nyepi holiday, Hindus in Bali try to resist the urge not to leave the house, work, turn on the fireplace, or say certain sentences. This self-control is carried out with Catur Brata Penyepian. That way, Hindus can be devoted to self-evaluation, meditation and shamadi in silence. The stages of implementing Nyepi Day certainly have their own meanings. Starting from the Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi to Ngembak Geni ceremonies, these ceremonies are carried out with typical rituals.
The first ceremony that must be carried out is the Melasti ceremony. The Melasti ceremony is held before Nyepi Day arrives. All prayer equipment or pratima in the temple is purified in the sea or river. For Hindus, the sea is believed to be the source of Tirtha Amertha. Melasti or melelasti means washing away natural dirt with the water of life. Then, it continues with the Tawur or mecaru ceremony. This ceremony is a purification (Bhuta Kala), eradicating all dirt which takes place in every house, village and other areas.
The implementation of Mecaru falls on the day of Tilem Sasih Kesange, one day before Nyepi. Next, there is the Pengerupukan ceremony. Pengerupukan means expelling the Bhuta Kala from the yard of the house and the surrounding environment. This ceremony is held after Mecaru, namely by sowing tawur rice, lighting the surroundings, sprinkling the house with gunpowder, and also ringing objects to make a sound.
Nyepi Day can be interpreted as a day of purification for humans and nature. In other words, Nyepi aims to get rid of the dirt and ugliness of the past so that we are ready to face obstacles in the new year. During Nyepi, various activity restrictions are enforced. In a quiet atmosphere, Hindus can reflect solemnly. The final stage of Nyepi Day can be interpreted as a place of recognition and sincerity (Ngembak Geni). This means that as humans we should admit mistakes and ask or apologize to others. After Nyepi, Hindus usually visit each other and carry out the tradition of forgiveness.
The Nyepi Day celebration provides an understanding of the importance of tolerance in human life. The meaning of Nyepi Day is closely related to life. Doing self-reflection is one of the processes to obtain readiness for life in the new year.
Happy Nyepi day
"God is with those who always remember His creation, reflect on it, and feel lonely in the midst of the hustle and bustle of the world."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar